Makna "SADRIYA"


Oleh: Yeddi Aprian Syakh Al-Athas

Dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda:
”Sungguh berbahagialah orang yang IKHLAS Qalbunya lantaran iman, yang menjadikan Qalbunya bersih, lidahnya jujur, jiwanya tenang, dan akhlaknya lurus. Allah menjadikan telinganya mendengar dan matanya melihat. Telinganya mengendalikan dan matanya menjaga sehingga SHADR-nya sadar. Dan sungguh berbahagialah orang yang SHADR-nya sadar."

Ternyata lewat hadits di atas kita menjadi paham bahwa SHADR itu terbagi dua, yakni:
1. SHADR yang SADAR.
2. SHADR yang TIDAK SADAR.

Dan lewat hadits di atas, kita juga menjadi paham bahwa untuk membuat SHADR kita menjadi SADAR kuncinya ternyata hanya dengan menjadi IKHLAS karena IMAN.

Dari IMAN menjadi IKHLAS...

Kemudian dari IKHLAS menjadi “SADRIYA” (SAD = Enam, DRIYA = Indriya) sehingga bermakna “Memiliki Enam Indriya” yaitu:

1. Bersih Perasaannya.
2. Jujur Ucapannya.
3. Tenang Jiwanya.
4. Lurus Perbuatannya.
5. Terkendali Pendengarannya.
6. Terjaga Penglihatannya.

Lalu dari SADRIYA akhirnya kemudian menjadi SADAR.

Sehingga alurnya adalah:
“Dari IMAN menjadi IKHLAS. Dari IKHLAS menjadi SADRIYA. Dari SADRIYA menjadi SADAR”

Sedangkan dalam Ajaran Leluhur Nusantara, KESADARAN disebut dengan istilah BUDDHI.

BUDDHI adalah Kesadaran yg berasal dari PRAKRTI. Makanya di Nusantara berkembang istilah ”BUDI PEKERTI” yakni Kesadaran yang memang ada dan pasti ada pada setiap manusia.

Selanjutnya Kesadaran dari Prakrti yg disebut BUDI PEKERTI ini terbagi menjadi dua, yakni:

1. KESADARAN KEPAHAMAN yg dalam Bahasa  Inggris disebut dengan istilah ”Conciousness” dan dalam Bahasa Nusantara disebut KESADARAN TAHU / KESADARAN MENGETAHUI.

2. KESADARAN JAGA yg dalam Bahasa  Inggris disebut dengan istilah ”Awareness” dan dalam Bahasa Nusantara disebut KESADARAN RUANG DAN WAKTU. Nah Kesadaran jenis inilah yang disebut Rasulullah saw terbagi atas “SHADR yang SADAR” dan “SHADR yang TIDAK SADAR”.

Dan kombinasi kedua jenis KESADARAN inilah yang menurut Imam Abu Hamid Al-Ghazali akan menciptakan 4 (empat) Tipologi Manusia yakni:

1. Manusia yang TAHU dan SADAR bahwa ia TAHU.
Ini adalah tipe manusia ‘Aliim, karena itu ikutilah ia.

2. Manusia yang TAHU tetapi ia TIDAK SADAR bahwa ia (sebenarnya) TAHU.
Ini adalah tipe manusia yg sedang tertidur, karena itu bangunkanlah ia.

3. Manusia yang TIDAK TAHU dan SADAR bahwa ia TIDAK TAHU.
Ini adalah tipe manusia yg haus akan pengetahuan, karena itu berikanlah ia pengetahuan.

4. Manusia yang TIDAK TAHU tetapi ia TIDAK SADAR bahwa ia TIDAK TAHU.
Ini adalah tipe manusia yg berbahaya, karena itu berpalinglah darinya dan segera jauhilah ia.

- TAMAT -
🙏🙏🙏

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Titik lathifah

Konsep kedutan di 3 jari bawah pusar atau di tempat titik pusat tenaga dalam atau di tantien

Energi Murni manusia atau energi hawa murni atau energi murni tantien