Dalam riwayat lain beliau berkata:
"Sampaikan salamku kepada umatmu, beritakanlah kepada mereka bahwa
surga sungguh sangat indah tanahnya, tawar airnya dan tanaman surgawi
adalah Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar".
Kemudian Rasulullah diangkat sampai ke Sidratul Muntaha, sebuah pohon
amat besar sehingga seorang penunggang kuda yang cepat tidak akan mampu
untuk mengelilingi bayangan di bawahnya sekalipun memakan waktu 70
tahun. Dari bawahnya memancar sungai air yang tidak berubah bau, rasa
dan warnanya, sungai susu yang putih bersih serta sungai madu yang
jernih. Penuh dengan hiasan permata zamrud dan sebagainya sehingga tidak
seorang pun mampu melukiskan keindahannya.
Kemudian beliau saw diangkat sampai akhirnya berada di hadapan telaga Al
Kautsar, telaga khusus milik beliau saw. Setelah itu beliau memasuki
surga dan melihat disana berbagai macam kenikmatan yang belum pernah
dipandang mata, didengar telinga dan terlintas dalam hati setiap insan.
Begitu pula ditampakkan kepada beliau neraka yang dijaga oleh malaikat
Malik, malaikat yang tidak pernah tersenyum sedikitpun dan tampak
kemurkaan di wajahnya.
Dalam satu riwayat, setelah beliau melihat surga dan neraka, maka untuk
kedua kalinya beliau diangkat ke Sidratul Muntaha, lalu beliau diliputi
oleh awan dengan beraneka warna, pada saat inilah Jibril mundur dan
membiarkan Rasulullah berjalan seorang diri, karena Jibril tahu hanya
beliaulah yang mampu untuk melakukan hal ini, berjumpa dengan Allah SWT.
Setelah berada di tempat yang ditentukan oleh Allah, tempat yang tidak
seorang makhlukpun diizinkan berdiri disana, tempat yang tidak
seorangpun makhluk mampu mencapainya, beliau melihatNya dengan mata
beliau yang mulya. Saat itu langsung beliau bersujud di hadapan Allah
SWT.
Allah berfirman: "Wahai Muhammad."
"Labbaik wahai Rabbku", sabda beliau.
"Mintalah sesuka hatimu", firman Nya.
Nabi bersabda: "Ya Allah, Engkau telah menjadikan Ibrahim sebagai
Khalil (kawan dekat), Engkau mengajak bicara Musa, Engkau berikan Dawud
kerajaan dan kekuasaan yang besar, Engkau berikan Sulaiman kerajaan
agung lalu ditundukkan kepadanya jin, manusia dan syaitan serta angin,
Engkau ajarkan Isa at Taurat dan Injil dan Engkau jadikan dia dapat
mengobati orang yang buta dan belang serta menghidupkan orang mati".
Kemudian Allah berfirman: "Sungguh Aku telah menjadikanmu sebagai kekasihKu".
Dalam Shohih Imam Muslim diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik, bahwa rasulullah bersabda:
" ... kemudian Allah mewajibkan kepadaku (dan umat) 50 sholat sehari
semalam, lalu aku turun kepada Musa (di langit ke enam), lalu dia
bertanya:
"Apa yang telah Allah wajibkan kepada umat anda?"
Aku menjawab: "50 sholat",
Musa berkata: "kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan sebab umatmu tidak akan mampu untuk melakukannya",
Maka aku kembali kepada Allah agar diringankan untuk umatku, lalu
diringankan 5 sholat (jadi 45 sholat), lalu aku turun kembali kepada
Musa, tapi Musa berkata:
"Sungguh umatmu tidak akan mampu melakukannya, maka mintalah sekali lagi keringanan kepada Allah".
Maka aku kembali lagi kepada Allah, dan demikianlah terus aku kembali
kepada Musa dan kepada Allah sampai akhirnya Allah berfirman:
"Wahai Muhammad, itu adalah kewajiban 5 sholat sehari semalam,
setiap satu sholat seperti dilipatgandakan menjadi 10, maka jadilah 50
sholat".
Maka aku beritahukan hal ini kepada Musa, namun tetap dia berkata:
"Kembalilah kepada Rabbmu agar minta keringanan",
Maka aku katakan kepadanya: "Aku telah berkali-kali kembali kepadaNya sampai aku malu kepadaNYa".
Setelah beliau menerima perintah ini, maka beliau turun sampai akhirnya
menaiki buraq kembali ke kota Makkah al Mukarromah, sedang saat itu
masih belum tiba fajar.
Pagi harinya beliau memberitahukan mukjizat yang agung ini kepada
umatnya, maka sebagian besar diantara mereka mendustakan bahkan
mengatakan nabi telah gila dan tukang sihir, saat itu pertama umat yang
membenarkan dan mempercayai beliau adalah Sayyiduna Abu Bakar, maka
pantaslah beliau bergelar As Shiddiq, bahkan tidak sedikit diantara
mereka yang tadinya beriman, kembali murtad keluar dari syariat.
Sungguh keimanan itu intinya adalah membenarkan dan percaya serta pasrah
terhadap semua yang dibawa dan diberitakan Nabi Muhammad SAW, sebab
beliau tidak mungkin berbohong apalagi berkhianat dalam Risalah dan
Dakwah beliau. Beliaulah Nabi yang mendapat gelar Al Amiin (dipercaya), Ash Shoodiq (selalu jujur) dan Al Mashduuq (yang dibenarkan segala ucapannya). Shollallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Panduan Menciptakan Entitas Energi secara Sadar
Tujuan: Menciptakan makhluk atau sistem energi yang berfungsi sesuai niat dan desain, dengan dua pilihan: dikendalikan penuh atau diberika...
-
Assalamualaikum Pada diri manusia ada7 titik lathifah/lathoif. Latifah Rabbaniah yang tergolong sebagai Diri Batin adalah : 1) La...
-
Ane tadi sempat baca2 thread mbh herbiyu tentang sex dan ghaib di salah satu forum. disana membabar ketertarikan bangsa jin dgn energi y...
-
3. Latifah Nafsu Natiqah Latifah ini juga dikenal sebagai diri yang boleh berfikir. Nafsu Natiqah dihijab oleh sifat ammarah yang bany...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar