Jumat, 01 Agustus 2025

Perjamuan Ilahi yang Kita Lupakan



Setiap hari, sesungguhnya kita sedang duduk di tengah perjamuan ilahi yang dijamu oleh semesta dengan karunia yang tak terhitung. Napas yang mengalir tanpa harus diminta. Cahaya matahari yang menyentuh kulit dan membangkitkan kehidupan. Detak jantung yang setia berdetak, dan cinta yang terus hadir dalam berbagai bentuk: perhatian, pelukan, tawa, bahkan kehadiran yang diam.

Namun sayangnya, kita jarang menyadarinya. Kesadaran kita kerap tertutup kabut-kabut keinginan, harapan yang belum terpenuhi, ambisi yang tak kunjung puas. Kita sibuk mengejar yang belum ada, sampai lupa bahwa yang sudah ada adalah keajaiban itu sendiri.

Dalam perspektif spiritual dan quantum, realitas bukan merespons tuntutan, tetapi frekuensi. Energi yang kita pancarkan, terutama rasa syukur dan kesadaran, adalah kunci dari resonansi semesta. Ketika kita terus-menerus meminta dalam kondisi batin yang gelisah dan kurang, semesta menangkap sinyal kekurangan itu. Tapi saat kita hening, hadir, dan bersyukur, barulah aliran kebaikan terbuka dengan cara yang alami dan tak terduga.

Kita sering lupa: saat diam dan hadir sepenuhnya, kita bisa melihat bahwa kita tidak sedang kekurangan apa pun. Kita hanya lupa bahwa kita sudah berada di tengah jamuan yang megah jamuan kehidupan yang penuh dengan cinta Tuhan.

Setiap momen sebenarnya sudah cukup. Setiap detik adalah mukjizat. Namun, mata hati kita sering terlatih untuk mencari, bukan menyadari. Kita lebih mudah melihat yang belum ada daripada menghargai yang sudah diberikan.

Padahal, ketika kita benar-benar berhenti sejenak meletakkan beban ekspektasi, membuka hati, dan mengamati apa yang ada di situlah kita akan menemukan rasa cukup. Bukan cukup dalam ukuran materi, tapi cukup dalam makna: bahwa hidup ini sudah indah sejak awal, hanya butuh kesadaran untuk menikmatinya.

Perjamuan ini tidak pernah ditarik. Hanya saja, kita sering terlalu sibuk mencari meja lain. Mungkin sekarang saatnya duduk tenang, mengangkat pandangan, dan tersenyum karena ternyata, semesta tak pernah berhenti menjamu kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Panduan Menciptakan Entitas Energi secara Sadar

  Tujuan: Menciptakan makhluk atau sistem energi yang berfungsi sesuai niat dan desain, dengan dua pilihan: dikendalikan penuh atau diberika...