Bagaimana caranya perjalanan spiritual itu dilakukan? (Lanjutan)


Jawaban Versi ke empat :

Anand Krishna, dalam buku karangannya “Haqq Moujud”, menjelaskan bahwa ada tujuh anak tangga menuju Tuhan. Biasakan bicara dengan lembut, setiap hari sisihkan waktu bagi dirimu sendiri dalam keheningan, belajar memaafkan dan melupakan kesalahan orang, sayangi mereka yang berbuat jahat kepadamu, bukalah hatimu bagi segala sesuatu yang baik, hindari lingkungan dan persahabatan yang tidak menunjang evolusi bathin dan terakhir, hargai segala sesuatu, tetapi janganlah terikat pada sesuatu. Keterikatan hendaknya pada yang satu-Allah.

Jawaban Versi Kelima :

Evelyn Underhill 1)menguraikan jalan mistik sebagai jalan yang dilewati oleh salik menuju Illahi, langkahnya sebagai berikut :
– Bangkitnya kesadaran (awakening)
– Pembersihan (purification)
– Penerangan (ilumination)
– Malam gelap jiwa (the dark night state)
– Kesadaran bersatu (the unitive state).

Jawaban versi keenam :

Al Attar, dalam “Musyawarah Burung”, mengungkapkan “Burung-burung itupun akhirnya sepakat untuk mencari Simurgh, tetapi sebelum memulai perjalanannya Hudhud menggambarkan tujuh bukit – melambangkan jalan Sufi menuju kesempurnaan – yang harus dilalui : Pencarian, Cinta, Pemahaman, Kemandirian dan keterlepasan, Kesatuan Murni, Ketakjuban dan akhirnya kefakiran dan kenihilan (kehampaan jiwa).

Akhir dari pengembaraan burung-burung dalam mencari Si-Murgh, setelah selubung akal dari jiwa disingkapkan sepenuhnya dan mereka menemukan Si-Murgh (tiga puluh burung), adalah merupakan refleksi dari Sang Raja.

Pada awalnya penemuan transformasi kesadaran, yaitu proses identifikasi dengan objek pencarian, membuat mereka takjub, mereka tidak tahu apakah mereka masih merupakan diri mereka atau apakah mereka telah menjadi Si-murgh.

Dan jika mereka melihat kedua-duanya secara bersama-sama, keduanya adalah Simurgh, tidak kirang dan tidak lebih. Yang ini adalah itu, dan yang itu adalah ini”.

Jawaban Versi ketujuh,

Al Ghazali dari kitabnya yang lain :Al Ghazali, mengungkapkan di dalam kitab Al Munkid Min Al Dzalal “Sungguh jalan ini tidak bisa diikuti kecuali dengan ilmu dan amal, yang harus menempuh tanjakan-tanjakan ruhani dan membersihkannya dari ahlak-ahlak tercela dan sifat jahat. Sedemikian sehingga, hati menjadi kosong dari selain Allah, kemudian mengisinya dengan dzikir.
Bagiku, ilmu lebih mudah daripada amal. Aku pelajari kitab-kitab sufi terdahulu, sehingga aku paham secara ilmiah. Penjelasan lebih dalam aku ikuti dan aku dengar dari uraian mereka. Tampak, pada posisi tertentu, perjalanan tasawuf ini tidak bisa ditempuh dengan belajar dari ilmu, tetapi dengan dzauq (fruitional experience), hal dan kebersihan hati. Tentu berbeda orang yang kenyang dengan orang yang tahu pengertian kenyang.

Masih banyak perjalanan sufi yang lain, seperti Al Jilli, Ibn Arabi, Al junaed, atau yang dari negeri sendiri, Syech Siti Jenar, Hamzah Fansuri, ekspresi antara satu sufi dengan sufi yang lainnya sungguh berbeda.

4. Kapan sebaiknya perjalanan spiritual ini dilaksanakan?

Sekarang ini, bahkan sejak saat baru lahir..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Titik lathifah

Konsep kedutan di 3 jari bawah pusar atau di tempat titik pusat tenaga dalam atau di tantien

Energi Murni manusia atau energi hawa murni atau energi murni tantien